The losing of my dad
Alhamdulillah rasanya sudah lama sekali aku tidak menulis seperti ada energi yang hilang dari diri ini yang belum tercurah lewat tulisan. Bismillahirohmanirohim ya Allah Izinkanlah Aku menulis lagi dalam rangka my writing for healing.
6 Januari 2021 adalah saat yang ta' kan pernah kulupakan. Aku kehilangan ayahanda ku yang sangat kucintai. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah H Muhammad Alian Chosim, ayahandaku tercinta. Pada waktu itu rasanya serasa mimpi di siang bolong. Namun akhirnya kusadari inilah hal nyata yang mesti ku hadapi.
Dear Papa. Suka duka telah kita lalui. Derai tawa tangis airmata menjadi saksi. Seraya ingin bicara akan kerinduan kami padamu wahai papa. Papa/Opa..lewatmu aku belajar mengenai kesabaran. lewatmu aku sering mencurahkan tangisan, lewatmu aku belajar makna ketabahan, lewatmu aku belajar makna kesetiaan, lewatmu ta' terkatakan.
sekarang kuakui..disaat kurindu mendengarkan suaramu wahai Papa, bergetar hati ini. Ketenanganmu wahai Papa, dapat meredam rasa panik kami rasa takut kami ada angin kesejukan disaat aku mendengar suaramu. Papa, dirimu tidak mati, dirimu selalu ada di hati kami. Allahumma firli wali walidayya warhamhuma kamaa robbayani shaghiro..allahumma firlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu..
Ijinkan anakmu bersemangat lagi untuk bisa menebar kebaikan menolong orang lain bermanfaat kembali bagi sesama lewat coaching hypnotherapy semoga kebaikannya mengalir juga untukmu wahai ayahanda..aamiin..ya robbal alamiin..
Terimakasih coach @Nur Jaya atas sesi coachingnya..even a coach need a coach..membuat jadi semangat writing for healing..healing my soul, healing my heart, healing my mind even healing my body...
